Waktu ujian sekolah semakin dekat. Namun, Baskoro tetap saja santai. Tak ada rasa sedikitpun kuatir. Dia enak-enak saja bermain. Sementara teman-temannya sibuk mempersiapkan diri untuk menempuh ujian. Ada yang diskusi memecahkan soal-soal lartihan. Ada juga yang sibuk membalik-balik buku pelajaran.
“ Hai, Baskoro, kamu kok nyantai,” tanya Santi keheranan.
“ Ah, nggak usah repot-repot. Ujian masih lama,” jawab Baskoro cuek. Bahkan terus bermain bola di halaman sekolah.
Tak terasa tinggal dua hari lagi ujian akan tiba. Namun, Baskoro tetap saja tak mau berubah. Di sekolah maupun di rumah dia tetap tak mau belajar. Sementara teman-temannya semakin siap menghadapi ujian.
“ Anak-anak , apa kalian sudah siap menghadapi ujian besok!” tanya pak guru.
“ Insya Allah ... Pak,” jawab para siswa serentak.
Waktu ujian telah tiba. Anak-anak mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Sementara Baskoro mengerjakan soal ujian dengan cemas. Dia tengok kanan, tengok kiri mencari kesempatan untuk bertanya. Tapi , teman-temannya tak ada yang peduli. Mereka sibuk menghadapi soal ujian masing-masing.
Akhirnya , Baskoro pasrah. Banyak soal yang belum dikerjakannya. Banyak soal yang belum dipahami. Dia menyesal karena sudah menyepelekan ajakan teman-temannya untuk giat belajar. Kini dia sadar bahwa penyesalan tiada guna.
Karya : mbahBEJO
0 komentar:
Posting Komentar