WAHANA SISWA BERKARYA SEPANJANG MASA

Rabu, 31 Oktober 2018

BERKAH IDUL FITRI


Dita sejak tadi berdiam diri dalam kamarnya. Sementara di luar suara takbir menggema sejak subuh tadi. Allohu akbar.... Allohu akbar... Allohu akbar... La ila ha ilalloh huallohu akbar...
Namun, Dita masih saja berada dalam kamarnya. Matanya  menerawang menatap jauh menembus cakrawala ‘tuk mengadu kepada sang maha Khalik.
“ Ya, Alloh kuatkan hati hambamu ini dalam menghadapi cobaan ini. Berilah kemuliaan di hari yang fitri ini,” bisik Dita dalam hati.
Sudah dua kali lebaran, Dita selalu merasakan hal yang sama. Selalu menikmati kegetiran hati dalam kesederhanaan . Dita belum pernah merasakan hal yang istimewa. Keinginannya untuk memakai baju baru saat lebaran selalu kandas, selalu gagal. Dita paham dan maklum sebab orang tuanya tidak kaya.
“ Dita cepat keluar. Nanti terlambat...” teriak ibunya. Dengan agak malas Denok menjawab sambil merapikan bajunya yang tampak kusut, karena sudah terlalu lama.
  Inggih, Bu...” jawab Dita kalem.
Akhirnya Dita beserta keluarganya berangkat untuk menunaikan sholat Ied. Tampak kerumunan orang berjalan menuju masjid. Mereka rata-rata memakai baju baru. Apalagi teman-teman Dita tampak anggun memakai baju baru.
“ Assalamu’alaikum,” sapa Siti.
“ Wa ‘alaikum salam,” jawab Dita agak kaku.
“ Lho, baju barunya mana..” tanya Siti begitu melihat Dita tak memakai baju baru.
Hati Dita bagaikan diiris-iris. Setiap memasuki  lebaran, pertanyaan itulah yang selalu mengganggu perasaannya.
“ Belum beli...,” jawab Dita kalem mencoba untuk menutupi kepedihan hatinya. Namun,rona wajahnya tak bisa berbohong. Tampak jelas kepedihan hatinya membekas di wajahnya.
“ Sory, aku tak tahu...,” Siti meralat pertanyaannya.
“ Ah, tak apa. Aku sudah terbiasa mengalami seperti ini. Oh, ya teman-teman yang lain mana?” ujar Dita sambil menengok.
“ Oh, teman-teman sudah sejak tadi menunggu kamu di beranda masjid.”
Dengan khusuk mereka melaksanakan sholat Ied. Ada perasaan damai, ketika pada akhirnya mereka berhasil menunaikan kewajibannya. Setelah sebulan penuh melaksanakan puasa. Kini tiba saatnya, hari kemenangan, hari fitri. Hari untuk memulai hidup baru tanpa dosa.
Mengingat itu semua, kembali wajah Dita tampak murung. Sebab angan-angan yang sudah lama terpendam belum dapat terpenuhi.
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya. Seseorang keluar dan menyapa dengan lembut.
“ Dit, tolong ini sampaikan kepada ayah ibu. Dan ini pakaian untuk kamu,” sambil menyerahkan amplop dan sebuah bungkusan.
“ Alhamdulillah....” bisik hati Dita. Ternyata Alloh mengabulkan doanya.
Karya : mbah BEJO
00oo00



0 komentar:

Posting Komentar

 
..:Hiasi Hidup Ini Dengan Kebaikan:..