Sudah beberapa hari sekolah menjadi heboh. Gara-gara sepeda yang tertata rapi di tempat parkir menjadi berantakan. Tidak ada yang tahu siapa yang melakukan.
Keisengan ini membuat anak-anak jengkel dan resah. Bahkan ada yang mengumpat. “ Awas ya kalau sampai ketangkap.”
Talita Mirkha siswa kelas VI menjadi geram. “ Ayo, kawan-kawan kita tangkap si usil! ” Walaupun cewek ,Talita Mirkha memiliki keberanian yang luar biasa. Para cowok keder menghadapinya.
Bel istirahat berbunyi. Talita Mirkha mengajak temannya berkumpul. Ada Mita, Ady, Shopia, dan Mahendra. “ Bagaimana kalau si usil ini kita jebak !” ajak Talita Mirkha.
“ Ya, aku setuju !” jawab teman-temannya serempak.
“ Tapi bagaimana caranya. Kita khan tahu si usil ini pintar. Setiap melakukan aksinya tak pernah ketahuan. Bahkan ketika sepeda berserakan tak menimbulkan bunyi ,” celoteh Mika berapi-api.
Usaha mereka untuk menjebak si usil belum berhasil. Bahkan si usil menjadi lebih jahil. Baru saja sepeda ditata rapi langsung berantakan. Anehnya aksinya ini tidak ada yang mengetahuinya.
“ Aku punya ide !” teriak Ady kepada teman-temanya. Kemudian dia berbisik.
Siang itu anak-anak asyik mengerjakan tugas. Dengan serius mereka berdiskusi.
Tiba-tiba terdengar suara sangat keras. “Glontang...glontang…!” Anak-anak segera berhamburan keluar. Mereka dapati si usil kena jerat. Segera mereka arak si usil ke ruang guru. “Ampuuun…!” teriak si usil.
Sejak itu sekolah menjadi aman dan tertib. Mereka kapok untuk berbuat jahil. (mbahBejo)
0 komentar:
Posting Komentar